Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Selasa, 18 Maret 2025

Saham RI Termurah di Asean, Investor Harus Apa?

JAKARTA, investor.id – Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menegaskan, saham-saham di Indonesia termurah di Asean. Ia pun memberikan saran begini untuk investor. 

Indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat rontok dalam hingga di atas 6% pada sesi I. Penurunan IHSG membaik ketika perdagangan sesi II dibuka dan terlihat melemah 3,97% ke level 6.218 saat berita ini ditulis.

"Kami melihat bahwa saat ini rasio P/E saham-saham di BEI sudah rendah, yaitu pada angka 10, terendah di antara negara ASEAN lain,” ungkap Jeffrey, Selasa (18/32025).

Jeffrey menyarankan investor agar cermat melihat kondisi fundamental dan selalu rasional dalam mengambil keputusan.

Sebagai informasi, rasio P/E yang rendah sering kali diartikan sebagai saham yang sedang undervalued, memberikan peluang bagi investor untuk membeli saham di harga murah dengan potensi kenaikan di masa depan.

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menyebut bahwa posisi IHSG hari ini mencerminkan investor Indonesia yang tengah menantikan kebijakan yang pro market.

"Sejauh ini sentimen negatifnya kuat dari pasar Indonesia khususnya," ucap Nafan.

Dihantui Sentimen Negatif

Nafan menyebut, saat ini pasar domestik Indonesia dihantui oleh beberapa sentimen negatif, seperti pelemahan jumlah tingkat kelas menengah. Perubahan ini membuat kondisi makro ekonomi Indonesia dinilai kurang kondusif dan prospektif di masa depan.

"Situasi ini membuat kondisi makro ekonomi domestik Indonesia masih relatif kurang kondusif. Apalagi kita sudah mengalami deflasi. Di sisi lain rupiah pun juga mengalami depresiasi," tambah Nafan.

Menurut Nafan, saat ini investor membutuhkan sebuah dorongan kebijakan yang pro terhadap pasar modal untuk membangkitkan kembali minat berinvestasi di pasar saham Indonesia. Sebab, di antara banyaknya pilihan emerging market, investor asing akan cenderung memilih pasar yang diselimuti kebijakan pro market oleh pemerintahnya.



Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Indah Handayani
18 Mar 2025 | 14:11 WIB

Presdir Tugu Insurance Tatang Nurhidayat Tambah Kepemilikan Saham TUGU

Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) mengumumkan aksi penambahan saham yang dilakukan oleh Presiden Direktur TUGU, Tatang Nurhidayat.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI pada Senin (17/3), Tatang Nurhidayat kembali menambah porsi kepemilikan saham di perusahaan yang ia pimpin tersebut sebanyak 10.000 saham. 

Transaksi pembelian saham ini dilakukan dalam satu kali transaksi yakni pada tanggal 10 Maret 2025. Dalam transaksi tersebut, Tatang membeli dengan harga per sahamnya di level Rp 1.005.

"Tujuan dari transaksi adalah investasi dan status kepemilikan adalah langsung," tulis Sekertaris Perusahaan TUGU, Dudi Subekti dalam keterbukaan informasi, Senin (17/3).

Dengan demikian, setelah transaksi penambahan saham ini, total kepemilikan saham Tatang di TUGU bertambah menjadi 1.334.800 lembar saham atau setara dengan 0,0375% dari posisi sebelumnya yaitu 1.324.800 lembar saham atau 0,0373%.

Pada perdagangan Selasa (18/3) pukul 14.30 WIB, saham TUGU tampak terkoreksi 2% ke level Rp 980 per saham.





Berita ini dikutip dari : Kontan Investasi
Selasa, 18 Maret 2025 / 15:48 WIB

Bursa Saham Indonesia Tertekan, Banggar DPR Minta KSSK Bertindak

Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang jatuh pada Selasa (18/3), turut menjadi perhatian DPR.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menyoroti kondisi pasar keuangan Indonesia yang mengalami tekanan signifikan.  Perdagangan di bursa saham sempat tersuspend selama 30 menit akibat mayoritas saham mengalami penurunan hingga 5%. 

Jika dibandingkan dengan negara-negara peers, bursa saham Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan dan berada di zona merah.

Said mengatakan, situasi di pasar keuangan tersebut perlu diwaspadai. Oleh karena itu, ia meminta Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bisa segera bertindak untuk menenangkan pasar.

“Sebagai Ketua Banggar DPR, saya berharap seluruh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) segera memberikan respon untuk menenangkan pasar,” ujar Said Abdullah dalam  keteragannya, Selasa (18/3).

Selain pasar saham, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga mengalami pelemahan. Pada sesi pertama perdagangan hingga pukul 12.00 WIB, kurs rupiah berada di posisi Rp 16.465 per dolar AS, turun 1,1% secara year to date. Namun, Said menilai penurunan ini masih dalam batas wajar.

Di sisi lain, sektor perdagangan Indonesia menunjukkan indikator positif.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Februari 2025 mencapai US$ 21,98 miliar, meningkat 2,58% dibandingkan Januari 2025 dan naik 14,05% dibandingkan Februari 2024. 

Secara kumulatif, nilai ekspor Januari–Februari 2025 mencapai US$ 43,41 miliar, naik 9,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekspor nonmigas juga tumbuh 10,92% menjadi US$ 41,21 miliar. 

Sementara itu, neraca perdagangan per Februari 2025 mencatat surplus sebesar US$ 3,12 miliar atau Rp 51,07 triliun, melanjutkan tren surplus pada Januari 2025 yang mencapai US$ 3,49 miliar.

Said juga menyoroti peningkatan Indeks PMI Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global. Indeks tersebut naik dari 51,9 pada Januari 2025 menjadi 53,6 pada Februari 2025, mencerminkan ekspansi sektor manufaktur yang lebih kuat.

Untuk menstabilkan pasar keuangan, Said Abdullah mengajukan beberapa rekomendasi kepada KSSK.

Pertama, meningkatkan komunikasi publik dengan pendekatan yang lebih simpatik dan dialogis, serta mengajak para pengusaha besar untuk menyelamatkan pasar keuangan. Ia juga menyarankan Presiden untuk turun tangan langsung dalam mengajak rekanan bisnis internasional guna memperkuat pasar saham Indonesia.

"Apalagi kini ada Ray Dalio yang berada di Danantara, saatnya diminta ikut membantu pasar keuangan," katanya.

Kedua, menunjukkan komitmen terhadap reformasi fiskal untuk menjamin keberlangsungan fiskal jangka panjang. Hal ini bertujuan untuk menepis keraguan investor dan memastikan bahwa Surat Utang Negara (SUN) tetap menjadi instrumen investasi yang menarik.

Ketiga, menghindari reaksi berlebihan dari otoritas bursa dan OJK, yang justru dapat memicu aksi jual lebih luas di pasar saham. Menurutnya, perkembangan pasar obligasi dan valuta asing masih dalam kondisi normal, sehingga perlu dicermati setidaknya dalam satu atau dua hari ke depan.

Keempat, memperluas basis investor ritel dan inovasi produk di pasar modal, khususnya instrumen berbasis syariah, guna memperkuat pasar saham dalam jangka panjang.

Kelima, menghimbau pihak-pihak yang tidak berwenang dalam otoritas bursa untuk tidak memperburuk situasi dengan pernyataan atau langkah-langkah yang dapat menambah kepanikan di pasar.

"Demikian, kiranya bisa menjadi bahan pertimbangan KSSK," kata Said.





Berita ini dikutip dari : Kontan Investasi
Selasa, 18 Maret 2025 / 14:58 WIB

OJK Mau Rilis Obat Buat Bikin IHSG Anti Ambruk

Jakarta, CNBC Indonesia —  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengeluarkan aturan anyar untuk menopang kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan bahwa sebelumnya pada 3 Maret 2025 Bursa Efek Indonesia, OJK, dan pengusaha kakap di Indonesia menggelar pertemuan membahas kinerja pasar modal. 

"Insya Allah besok kita akan lakukan salah satu policynya," kata Inarno usai melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI DPR Misbakhun di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (18/3/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman mengatakan bahwa IHSG hari ini sempat menyentuh 6% dan BEI menghentikan perdagangan sementara atau trading halt. Akan tetapi setelahnya perdagangan berangsur membaik. 

Sebagai informasi, BEI dan OJK mengundang para konglomerat untuk membahas kinerja pasar modal yang berada di zona merah. Dalam kesempatan tersebut, para pengusaha sepakat untuk meminta Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia (BEI) melonggarkan aturan pembelian saham kembali atau buyback.

Mereka meminta buyback dapat dilakukan tanpa harus melalui persetujuan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS).

Presiden Komisaris PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Agus Projosasmito yang ikut hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa diperlukan kerja sama untuk menjaga keadaan pasar modal Tanah Air di tengah gempuran faktor eksternal yang terbilang kuat.

Menurut dirinya ada dua hal yang perlu dicermati, yakni penundaan short sell karena menekan para emiten. "Dan kedua emiten boleh buyback tanpa RUPS. Itu tidak usah diperimbangkan lagi Pak, saya kira diputuskan saja," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Alamtri Resources Indonesia Tbk sebelumnya PT Adaro Energy Indonesia Tbk Garibaldi Thohir. Dia menilai banyak perusahaan yang memiliki fundamental bagus, tetapi secara valuasi masih murah. "Jadi memang buyback [tanpa RUPS] tadi diizinkan, dicari mekanisme sedemikian rupa. Kalau ada kemudahan, kami siap," katanya.

Pria yang akrab disapa Boy tersebut menilai ada dua hal yang mempengaruhi stabilitas IHSG, yakni eksternal dan hal-hal yang masih bisa dikendalikan. Kemudahan buyback, menurutnya, akan mampu menjaga stabilitas IHSG.

Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie juga sepakat dengan aturan yang dapat memberikan kemudahan kepada emiten untuk melakukan buyback. Pasalnya saat ini banyak perusahaan yang memiliki uang tunai menumpuk.




Berita ini dikutip dari : CNBC Indonesia
Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
18 March 2025 14:23

Profil Ciliandra Fangiono, Pengusaha Sawit Asal Riau yang Akuisisi ANJT

IDXChannel - Pengusaha sawit Ciliandra Fangiono melalui PT Ciliandra Perkasa mengakuisisi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT). Anak perusahaan First Resources itu akan menguasai 91,17 persen saham perusahaan sawit ANJ Group.

Ciliandra saat ini menjabat sebagai Executive Director & Chief Executive Officer (CEO) First Resources, salah satu perusahaan sawit terkemuka yang bermarkas di Singapura. Perusahaan yang dirintis pada 1992 oleh ayahnya, Martias dan melantai perdana di Bursa Efek Singapura pada 2007.

Meski listing di Singapura, First Resources memiliki kebun sawit di Indonesia. Kebun sawit tersebut berlokasi di Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat dengan luas lebih dari 200 ribu hektare (ha).

Belakangan, First Resources mulai menggarap segmen hilir sawit. Perusahaan memiliki dua pabrik pengolahan CPO di Riau, tepatnya di Pelintung dan Dumai. Pabrik ini mempunyai kapasitas produksi 850 ribu ton.

Direktur & Sekretaris Perusahaan ANJT, Naga Waskita mengatakan, akuisisi ANJ Group oleh Ciliandra Perkasa untuk memperluas kebun sawit First Resources sekaligus mengamankan persediaan tandan buah segar (TBS) CPO untuk bisnis hilir. Saat ini, stok CPO memang langka yang membuat harganya terus meningkat.

Ciliandra bergabung dengan First Resources pada April 2007 di mana dia masuk jajaran direksi. Sebelum bergabung ke perusahaan keluarganya itu, lulusan Cambridge University itu sempat bekerja sebagai investment banker di Merryl Lynch Singapura.

Di First Resources, dia telah menjadi CEO selama lebih dari satu dekade. Keluarganya menguasai First Resources lewat Eight Capital, perusahaan teregister di British Virgin Island. Sejak 2003, ayahnya tak terlibat dalam bisnis sehingga dia dan saudara-saudaranya mengelola perusahaan tersebut hingga berkembang sebesar sekarang.

Pada 2024, penjualan First Resources dari CPO dan produk turunannya mencapai 1 miliar dolar Singapura atau setara Rp13,3 triliun. Sementara laba bersihnya sebesar 246 juta dolar Singapura, setara Rp3,3 triliun. Nilai kapitalisasi pasar First Resources mencapai Rp35 triliun.

Ciliandra yang lahir di Riau saat ini berusia 48 tahun. Dia menikahi perempuan bernama Serene Lim Mei Jin dan dikaruniai dua orang anak.

Kekayaannya ditaksir mencapai USD2,4 miliar atau sekitar Rp40 triliun berdasarkan estimasi Forbes dan masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia.

(Rahmat Fiansyah)


Berita ini dikutip dari : IDX Channel
Market news, Rahmat Fiansyah 18/03/2025 11:11 WIB

BEI Sebut Valuasi Saham di Indonesia Terendah se-ASEAN

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di 6.076,08 poin pada sesi I perdagangan, anjlok 396 poin atau 6,12 persen. Penurunan indeks tersebut sempat memicu pembekuan sementara (trading halt) pada sistem perdagangan selama 30 menit.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik mengatakan, valuasi saham-saham yang ada di Bursa Efek saat ini sangat murah. Hal ini tercermin dari Price to Earning Ratio (PER) IHSG yang berada di kisaran 10x.

"Kami melihat bahwa saat ini, rasio P/E saham-saham di BEI sudah rendah, yaitu pada angka 10, terendah di antara negara ASEAN lain," katanya kepada IDXChannel, Selasa (18/3/2025).

Jeffrey mengimbau pelaku pasar untuk berpikir dan bertindak rasional dalam mengambil keputusan dengan melihat kondisi fundamental, baik makro ekonomi maupun perusahaan itu sendiri.

Menurut Jeffrey, sebelum pelemahan hari ini, IHSG sudah tertekan cukup dalam. Sejak awal tahun hingga kemarin, IHSG turun 8,59 persen dan hari ini makin tertekan setelah turun lebih dari lima persen.

Dia menilai, sentimen penekan IHSG secara eksternal datang dari ketidakpastian dan dinamika global yang dipengaruhi oleh isu-isu ekonomi seperti perang dagang, eskalasi geopolitik, dan kebijakan suku bunga yang bersifat higher for longer.

Sementara dari sisi internal, kata dia, pasar memantau defisit APBN yang diumumkan oleh pemerintah beberapa hari yang lalu. Selanjutnya, beberapa perkembangan indikator ekonomi juga masih menjadi perhatian pasar, seperti pelemahan rupiah, deflasi, penurunan penerimaan pajak, dan lain-lain. 

"Pasar juga menunggu perkembangan implementasi beberapa rencana strategis pemerintah," kata Jeffrey.

(Rahmat Fiansyah)



Berita ini dikutip dari : IDX Channel
Market news, Masirom 18/03/2025 13:34 WIB

IHSG Kena Trading Halt, Rombongan DPR Datangi Kantor BEI

IDXChannel - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bersama anggota Komisi XI DPR RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Selasa (18/3/2025).

Sidak ini dilakukan setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh penurunan lima persen

Mereka berkelakar, IHSG langsung hijau atau kembali naik setelah didatangi Dasco dan rombongan parlemen. 

"Ini Pak Dasco datang langsung hijau. Mulai hijau nih," ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman.

 dan membuat BEI menetapkan pembekuan sementara alias trading halt pada sistem perdagangan.

Berdasarkan pantauan IDX Channel di lokasi, Dasco tiba di BEI dengan didampingi Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun dan Wakil Ketua Komisi XI Muhammad Hekal, hingga anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin. 

Lalu, sejumlah direksi BEI tampak menyambut kedatangan rombongan DPR tersebut. Rombongan DPR pun diajak ke sebuah ruangan dengan layar besar yang menampilkan IHSG.

(Dhera Arizona)



Berita ini dikutip dari :
Market news, Felldy Utama 18/03/2025 14:21 WIB

Jumat, 28 Februari 2025

Banjir Sentimen Negatif, Rupiah Makin Tertekan ke Rp16.500

IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah ke Rp16.500 per USD seiring dengan banjirnya sentimen negatif di pasar keuangan.

Begitu pula dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka jatuh ke level 6.443. 

Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin menjelaskan, sentimen perang dagang masih berpeluang meluas ke komoditas atau jenis barang lainnya, serta berpeluang memicu aksi balasan di masa yang akan datang.

Selain itu, rilis data PDB AS mengalami pelemahan pada perdagangan sebelumnya ditambah dengan kenaikan tarif AS untuk Kanada dan Meksiko yang segera berlaku pada 4 Maret 2025.

"Apalagi China juga akan dikenakan kenaikan tarif sebesar 10 persen untuk waktu yang bersamaan," kata Gunawan, Jumat (28/2/2025).

Kinerja rupiah memburuk meskipun imbal hasil US Treasury 10 tahun melemah hingga ke 4,23 persen. Hal ini menjadi indikasi kuat bahwa ekonomi AS mendingin.

"Spekulasi kemungkinan The Fed atau Bank Sentral AS akan mempertimbangkan kemungkinan penurunan bunga acuan kembali mencuat. Ditambah lagi data klaim pengangguran AS juga mengalami kenaikan pada rilis sebelumnya," tutur Gunawan. 

Di sisi lain, harga emas dunia ditransaksikan melemah ke level USD2.876 per troy ons.

(DESI ANGRIANI)




Berita ini dikutip dari : IDX Channel
Market news, Wahyudi Aulia Siregar 28/02/2025 09:57 WIB

Laba Melonjak 35,6 Persen, Dharma Satya (DSNG) Raup Rp1,1 Triliun di 2024

IDXChannel - Emiten sawit, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) meraup laba bersih sebesar Rp1,1 triliun sepanjang 2024.

Laba ini naik signifikan 35,6 persen year-on-year (YoY) dibandingkan periode 2023 lalu yang sebesar Rp842 miliar.

Peningkatan laba perseroan didorong oleh pertumbuhan penjualan sebesar 6,5 persen menjadi Rp10,1 triliun serta efisiensi biaya operasional, terutama dari penurunan harga pupuk di segmen kelapa sawit. 

Segmen bisnis kelapa sawit masih menjadi penyumbang utama pendapatan Perseroan dengan kontribusi sebesar 87 persen.

"Fenomena El Nino yang terjadi sejak Juni 2023 hingga April 2024 yang lalu mempengaruhi produktivitas perkebunan kelapa sawit pada 2024, sehingga berdampak pada penurunan produksi CPO. Namun, kondisi ini justru mendorong kenaikan ASP karena pasokan CPO yang berkurang," ujar Direktur Utama Dharma Satya Andrianto Oetomo dalam siaran pers di keterbukaan informasi BEI, Kamis (28/2/2025).

Andrianto menjelaskan, kenaikan penjualan ditopang oleh peningkatan harga rata-rata penjualan Crude Palm Oil (CPO) akibat output produksi yang rendah, dan meningkatnya permintaan konsumsi dalam negeri termasuk implementasi program biodiesel B-35.

Di sisi lain, produksi Tandan Buah Segar (TBS) dari perkebunan tercatat turun sebesar 7 persen YoY dari 2,2 juta ton menjadi 2,1 juta ton pada 2024 ditambah dengan berkurangnya TBS yang dibeli dari pihak eksternal sebesar 23 persen sehingga jumlah TBS yang diproses berkurang sebesar 12 persen.  

"Namun karena tingkat rendemen atau Oil Extraction Rate/OER meningkat 3 persen menjadi 23,9 persen maka penurunan produksi CPO menjadi 9 persen YoY pada level 602 ribu ton, dengan Free Fatty Acid (FFA) yang semakin rendah di 2,86 persen menjadikan CPO perseroan produk yang premium," tutur dia.

Sementara itu, kinerja segmen produk kayu masih tertekan hingga membukukan kerugian sebesar Rp16 miliar sejalan dengan masih lesunya pasar properti global akibat suku bunga yang masih tinggi serta pelemahan ekonomi di negara-negara maju. 

Sedangkan DSNG mencatatkan penjualan di bisnis Energi Terbarukan (Renewable Energy/RE) sebesar Rp182,8 miliar dari cangkang sawit (palm kernel shells/PKS). 

Total aset DSNG naik 7,6 persen yoy menjadi Rp17,4 triliun dari Rp16,2 triliun pada 2023. Liabilitas meningkat 3,1 persen menjadi Rp7,5 triliun, dan ekuitas naik 11,3 persen menjadi Rp9,8 triliun.

(DESI ANGRIANI)



Berita ini dikutip dari : IDX Channel
Market news, Desi Angriani 28/02/2025 10:00 WIB

BEI Beberkan Penyebab Koreksi Tajam IHSG

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyoroti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun hingga 4,67 persen dalam sepekan terakhir.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengungkapkan, IHSG dipengaruhi oleh sentimen global, domestik dan kondisi emiten.

Di mana kebijakan tarif perdagangan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan tingkat suku bunga The Fed menjadi penyebab utama modal asing keluar dari pasar saham Indonesia. 

"Trump 2.0 tidak mudah. Kemudian, interest rate ini sensitif terhadap ekuitas, kalau suku bunga naik orang akan lebih senang beli produk fixed income," kata Iman dalam Media Gathering di Gedung BEI Jakarta pada Jumat (28/2/2025).

Hingga 27 Februari 2025, investor asing mencatatkan net sell hampir Rp19 triliun secara year to date (ytd), berbanding terbalik dengan tahun lalu yang masih mencatatkan net buy Rp17 triliun.

"Asing terus melakukan aksi jual. Meskipun transaksi di pasar meningkat, namun tekanan jual dari investor asing tetap tinggi," ujar Iman.

Dari sisi domestik, perubahan komposisi investor juga menjadi salah satu penyebab penurunan indeks. Sebelumnya, 70 persen pasar dikuasai investor domestik dan ritel, sehingga ketika harga turun bisa diserap. 

Saat ini dengan 40 persen kepemilikan asing, pasar menjadi lebih rentan saat investor asing keluar.

"Termasuk koreksi-koreksi dengan rilis laporan keuangan emiten, walaupun beberapa naik tapi masih di bawah konsensus. Ini memang kondisi-kondisi yang juga memperparah,” tutur Iman. 

Pada penutupan sesi pertama, Jumat (28/2/2025) indeks turun 2,86 persen atau 185,30 poin ke level 6.300. 

Total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 9,19 miliar saham dengan nilai Rp7,42 triliun, dan ditransaksikan sebanyak 690.178 kali.

Sebanyak 541 saham harganya turun, 79 saham harganya naik dan 158 saham lain harganya stagnan. 

(DESI ANGRIANI)



Berita ini dikutip dari : IDX Channel
Market news, Cahya Puteri Abdi Rabbi 28/02/2025 13:03 WIB

Selasa, 25 Februari 2025

IHSG Turun Lebih dari 1 Persen, Intip Penyebab dan Saham Pemberatnya

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) turun signifikan pada Selasa (25/2/2025) di tengah sejumlah isu baik dari dalam maupun luar negeri.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 10.47 WIB, IHSG melemah 1,60 persen ke level 6.642.

Dengan ini, dalam sepekan indeks terdepresiasi 3,37 persen dan dalam sebulan minus 6,10 persen.

Sebanyak 420 saham turun dan hanya 145 saham yang naik, sedangkan sisanya 389 stagnan.

Pengamat pasar modal, Michael Yeoh, menjelaskan bahwa sentimen pasar masih sama.

“Rentetan kejadian global dan dalam negeri tidak memberikan katalis positif apa-apa untuk market [pasar saham],” kata Michael kepada IDXChannel.com, Selasa (25/2/2025).

Sejumlah sentimen yang dimaksud, ujar Michael, mulai dari penguatan dolar Amerika Serikat (AS), implementasi tarif perang dagang oleh Donald Trump, hingga penurunan outlook IHSG oleh dua institusi kenamaan--JPmorgan dan Morgan Stanley.

Ia menambahkan bahwa tekanan terbesar datang dari hampir semua saham, terutama sektor perbankan besar dan saham-saham milik Prajogo Pangestu.

Saham-saham bank utama, yang biasa menjadi penggerak IHSG, cenderung melemah. Saham BBRI minus 2,04 persen, BMRI turun 2,09 persen, BBCA berkurang 0,28 persen, sedangkan BBNI stagnan di Rp4.200 per saham.

Demikian pula, dengan saham-saham big cap lainnya, termasuk saham-saham milik konglomerat.

Saham properti milik Aguan dan Salim PANI, misalnya, merosot 4,41 persen, emiten telekomunikasi BUMN TLKM tergerus 3,08 persen, emiten petrokimia TPIA memerah 2,17 persen dan emiten geotermal Prajogo Pangestu BREN terbenam 1,19 persen.

Saham emiten batu bara milik Low Tuck Kwong BYAN juga melemah 2,15 persen dan emiten otomotif Grup Astra ASII merosot 2,34 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.



Berita ini dikutip dari : IDX Channel
Market news, TIM RISET IDX CHANNEL 25/02/2025 11:11 WIB

Masuk Papan Utama, Saham Tetiba Melejit, Sempat pula Muncul Kabar terkait Grup Salim

JAKARTA, investor.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi salah satunya evaluasi minor terhadap papan utama alias saham-saham di main board index (MBX).

Periode efektif konstituen hasil evaluasi pada Februari ini akan berlaku mulai 3 Maret 2025 sampai dengan 27 Mei 2025.

“Bursa Efek Indonesia pada bulan Februari 2025 telah melakukan evaluasi atas indeks sebagai berikut,” jelas pengumuman BEI tertanggal 24 Februari 2025.

Tercatat, BEI memasukkan saham empat emiten ke papan utama, yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC), dan PT Lion Metal Works Tbk (LION).

Saham CMNP sendiri tiba-tiba melejit pada awal sesi I perdagangan 25 Februari 2025. Di sekitar pukul 09.15 WIB saham ini ada di Rp 2.540 atau +21,53%. Sebelumnya, sejak 19 Februari sampai dengan 24 Februari kemarin, saham CMNP selalu diparkir di zona merah.

Kabar terkait Grup Salim

Sebelumnya, sempat berkembang kabar bahwa Grup Salim akan menjadi pengendali Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).

Terkait kabar masuknya Grup Salim ke CMNP, Sekretaris Perusahaan CMNP Hasyim mengungkapkan bahwa perseroan belum menerima pemberitahuan ataupun korespondensi baik dari pemegang saham maupun dari pihak Salim Group terkait dengan rencana pengalihan pemegang saham utama di perseroan.

“Selain dari hal yang kami sampaikan, saat ini tidak terdapat informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup serta mempengaruhi harga saham perseroan,” kata Hasyim dalam keterangan resmi, beberapa waktu lalu.

Saat ini, penerima manfaat akhir dari Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) adalah konglomerat Jusuf Hamka. Kabar masuknya Grup Salim ke CMNP makin santer setelah emiten pengelola jalan tol Depok-Antasari itu menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 30 Desember 2024.

Hasil keputusan RUPSLB adalah menyetujui usulan perubahan pengurus perseroan serta menerima pengunduran diri dari Feisal Hamka selaku komisaris utama perseroan, Olivia Allan selaku komisaris independen perseroan serta pengunduran diri dari Fitria Yusuf selaku direktur utama perseroan.





Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Thresa Sandra Desfika
25 Feb 2025 | 09:25 WIB

Bank Mandiri (BMRI) Raup Laba Segini di Januari

JAKARTA, investor.id - Stockbit Sekuritas dalam ulasannya mengungkap bahwa PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih (bank only) sebesar Rp 4 triliun pada Januari 2025 (+4,5% yoy, +1,1% mom), relatif sejalan dengan estimasi FY25F konsensus di level +5% yoy.

“Kami menilai kinerja ini sebagai performa yang relatif baik. Secara positif, kinerja tersebut didorong oleh credit cost (CoC) relatif terjaga; dan likuiditas mulai membaik. Di sisi lain, net interest margin (NIM) kembali turun; dan beban operasional membengkak,” sebut Stockbit Sekuritas, Selasa (25/2/2025).

Stockbit menyatakan, CoC bank only BMRI masih terjaga di level yang relatif rendah pada Januari 2025, yakni 0,52% (vs. Januari 2024: 0,65%, Desember 2024: pembalikan -0,03%). Hal ini tercermin pada beban provisi yang turun menjadi Rp 568 miliar (vs. Januari 2024: Rp 594 miliar, Desember 2024: pembalikan provisi Rp 32 miliar).

Kemudian, pertumbuhan kredit bank only melandai ke level +19,3% yoy pada Januari 2025 (vs. Januari 2024: +19,6% yoy, Desember 2024: +20,7% yoy), masih lebih tinggi dibandingkan guidance FY25 dari manajemen di kisaran +10–12% yoy.

“Adapun pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai +15,1% yoy pada Januari 2025 (vs. Januari 2024: +1,5% yoy, Desember 2024: +6,8% yoy), kembali ke level double digit setelah pertumbuhan rendah pada Desember 2024,” terang Stockbit.

Dinamika keduanya membuat loan–to–deposit ratio (LDR) bank only mulai membaik ke level 93,7%, meski masih lebih tinggi dibandingkan posisi Januari 2024. “Pelonggaran LDR tersebut sejalan dengan guidance FY25 dari manajemen yang menargetkan LDR dapat ternormalisasi dan turun ke kisaran 90–95% selama FY25, setelah sempat membengkak ke level 98,8% pada Desember 2024,” papar Stockbit.

NIM

Adapun, sebut broker itu, NIM BMRI turun ke level 4,42% pada Januari 2025 (-8 bps yoy, -59 bps mom), kembali tertekan ke level 4% setelah sempat melonjak ke level 5% pada Desember 2024. Meski likuiditas mulai melonggar secara bulanan, pertumbuhan DPK lebih didorong oleh deposito, sehingga cost of fund (CoF) relatif tinggi.

Sementara itu, pertumbuhan earnings assets secara bulanan lebih didorong oleh efek (termasuk obligasi pemerintah) yang memiliki yield lebih rendah dibandingkan kredit. Namun, net interest income (NII) masih mencatatkan pertumbuhan secara tahunan yang kuat ke level Rp 6,5 triliun pada Januari 2025 (+11% yoy, -10% mom).

Stockbit Sekuritas menambahkan, beban operasional bank only membengkak sebesar +23% yoy pada Januari 2025, didorong oleh kenaikan beban tenaga kerja (+26% yoy) dan beban lainnya (+18% yoy). Meski demikian, pre–provision operating profit (PPOP) masih dapat tumbuh (+3,3% yoy, +13% mom) akibat ditopang oleh pertumbuhan top–line.




Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Thresa Sandra Desfika
25 Feb 2025 | 11:00 WIB

Harga Emas Antam (ANTM), UBS, dan Galeri 24 di Pegadaian Menyala Berjemaah

JAKARTA, investor.id – Harga emas Antam (ANTM), UBS dan Galeri 24 di Pegadaian menyaala berjemaah pada Selasa (25/2/2025).

Pegadaian menjual tiga jenis, yaitu Antam, UBS, dan Galeri 24,dengan beragam ukuran atau pecahan, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di Pegadaian hari ini:

1. Antam

- Emas Antam 0,5 gram: Rp 927.000 (Naik, Rp 1.000)

- Emas Antam 1 gram: Rp 1.750.000 (Naik, Rp 2.000)

- Emas Antam 2 gram: Rp 3.438.000 (Naik, Rp 4.000)

- Emas Antam 3 gram: Rp 5.132.000 (Naik, Rp 7.000)

- Emas Antam 5 gram: Rp 8.518.000 (Naik, Rp 10.000)

- Emas Antam 10 gram: Rp 16.980.000 (Naik, Rp 21.000)

- Emas Antam 25 gram: Rp 42.320.000 (Naik, Rp 52.000)

- Emas Antam 50 gram: Rp 84.558.000 (Naik, Rp 103.000)

- Emas Antam 100 gram: Rp 169.035.000 (Naik, Rp 205.000)

- Emas Antam 250 gram: Rp 422.316.000 (Naik, Rp513.000)

- Emas Antam 500 gram: Rp 844.416.000 (Naik, Rp 1.025.000)

- Emas Antam 1.000 gram: Rp 1.688.790.000 (Naik, Rp 2.050.000)

2. UBS

- Emas UBS 0,5 gram: Rp 914.000 (Naik, Rp 2.000)

- Emas UBS 1 gram: Rp 1.689.000 (Naik, Rp 2.000)

- Emas UBS 2 gram: Rp 3.351.000 (Naik, Rp 5.000)

- Emas UBS 5 gram: Rp 8.280.000 (Naik, Rp 12.000)

- Emas UBS 10 gram: Rp 16.472.000 (Naik, Rp 23.000)

- Emas UBS 25 gram: Rp 41.099.000 (Naik, Rp 60.000)

- Emas UBS 50 gram: Rp 82.027.000 (Naik, Rp 118.000)

- Emas UBS 100 gram: Rp 163.989.000 (Naik, Rp 236.000)

- Emas UBS 250 gram: Rp 409.851.000 (Naik, Rp 591.000)

- Emas UBS 500 gram: Rp 818.736.000 (Naik, Rp 1.179.000)

3. Galeri 24

- Emas Galeri 24 0,5 gram: Rp 908.000 (Naik, Rp 1.000)

- Emas Galeri 24 1 gram: Rp 1.684.000 (Naik, Rp 3.000)

- Emas Galeri 24 2 gram: Rp 3.301.000 (Naik, Rp 2.000)

- Emas Galeri 24 5 gram: Rp 8.164.000 (Naik, Rp 6.000)

- Emas Galeri 24 10 gram: Rp 16.215.000 (Naik, Rp 11.000)

- Emas Galeri 24 25 gram: Rp 40.495.000 (Naik, Rp 26.000)

- Emas Galeri 24 50 gram: Rp 80.925.000 (Naik, Rp 53.000)

- Emas Galeri 24 100 gram: Rp 161.833.000 (Naik, Rp 105.000)

- Emas Galeri 24 250 gram: Rp 404.260.000 (Naik, Rp 261.000)

- Emas Galeri 24 500 gram: Rp 808.520.000 (Naik, Rp 523.000)

- Emas Galeri 24 1.000 gram: Rp 1.617.039.000 (Naik, Rp 1.047.000)

Sedangkan harga beli tabungan emas Pegadaian tercatat sebesar Rp 16.030 per 0,01 gram. Sementara itu, harga jual emas berada di Rp 15.540 per 0,01 gram.




Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Indah Handayani
25 Feb 2025 | 12:40 WIB