Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Selasa, 22 Oktober 2024

China dan Konflik Timur Tengah Dorong Harga Emas Tembus Level Penting

JAKARTA, investor.id - Harga emas kembali menembus rekor tertinggi sepanjang masa di level US$2.740 pada Senin (21/10/2024). Kenaikan ini disebabkan pemangkasan suku bunga bank sentral China, People's Bank of China (PBoC), dan memanasnya konflik Timur Tengah. Hal ini diprediksi masih akan berlanjut hingga mendorong harga emas menembus level penting.

Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, peningkatan ini terjadi karena didorong oleh meningkatnya permintaan safe haven akibat konflik yang semakin dalam di Timur Tengah serta langkah-langkah pelonggaran kredit oleh People's Bank of China (PBoC), yang menurunkan suku bunga untuk mendorong perekonomian.

Secara teknis, lanjut Andy, tren bullish pada XAU/USD semakin terlihat dominan, didukung oleh kombinasi indikator teknikal seperti Moving Average. “Saat ini, emas memiliki peluang besar untuk terus melanjutkan kenaikannya dengan target mencapai US$ 2.750 dalam waktu dekat. Namun, jika terjadi pembalikan arah (reversal), harga dapat terkoreksi dan turun ke level US$ 2.715 sebagai target penurunan terdekatnya," jelas Andy, Selasa (22/10/2024).

Menurut Andy, faktor utama yang mempengaruhi kenaikan harga emas saat ini adalah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Situasi semakin memanas setelah Israel meningkatkan serangan udaranya di Beirut, menghancurkan target ekonomi yang diduga terkait dengan pendanaan untuk Hizbullah. Aksi militer ini terjadi setelah sebuah bom yang diduga berasal dari pesawat nirawak Iran meledak di dekat kediaman pribadi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Setelah insiden tersebut, Israel segera mempersiapkan kemungkinan serangan balasan terhadap Iran, memicu kekhawatiran eskalasi konflik lebih lanjut di kawasan tersebut,” jelas Andy.

Lebh lanjut Andy mengatakan, meningkatnya risiko geopolitik ini mendorong investor untuk mencari aset aman seperti emas, yang biasanya dianggap sebagai pelindung nilai saat pasar keuangan bergejolak. Permintaan safe haven yang tinggi terlihat dari peningkatan harga emas yang masih stabil di atas level US$ 2.700 pada hari Selasa (22/10/2023), bahkan di tengah fluktuasi pasar lainnya.

Pemangkasan Suku Bunga

Selain ketegangan geopolitik, lanjut Andy, keputusan PBoC untuk memangkas suku bunga pinjaman pokok satu-tahun dan lima-tahun juga memainkan peran penting dalam mengangkat harga emas. Kebijakan ini tidak hanya menambah daya tarik emas sebagai aset yang tidak membayar bunga, tetapi juga meningkatkan potensi permintaan dari investor China. Sebagai pasar emas terbesar di dunia, kebijakan moneter yang lebih longgar di China cenderung berdampak signifikan terhadap harga emas global.

Andy memaparkan, pemangkasan suku bunga oleh PBoC menunjukkan upaya China untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan domestik dan global. Langkah ini dapat meningkatkan daya beli dan minat investasi terhadap komoditas termasuk emas, yang semakin diminati sebagai alternatif aset di tengah suku bunga rendah.

Melihat kondisi teknis dan fundamental saat ini, Andy mengatakan, proyeksi harga emas pada hari ini cenderung bullish dengan dukungan kuat dari kondisi makroekonomi global dan ketidakpastian geopolitik. “Penguatan harga ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap eskalasi risiko di Timur Tengah dan respons kebijakan dari bank sentral besar seperti PBoC, yang dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap permintaan emas sebagai aset safe haven,” tutup Andy.  



Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Indah Handayani
22 Okt 2024 | 10:43 WIB

0 comments:

Posting Komentar