JAKARTA, investor.id - Saham emiten Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melompat 5,34% ke Rp 7.400 per akhir sesi I perdagangan 22 Oktober 2024.
Saham Barito Renewables (BREN) laris dikejar pelaku pasar modal. Sebanyak 37,51 juta saham BREN ditransaksikan, frekuensi 16.669 kali, dan nilai transaksi Rp 274,61 miliar.
Sebelumnya saham emiten Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energy (BREN) ditutup stagnan di Rp 7.175 pada perdagangan Jumat (18/10/2024) pekan lalu. Tapi nilai transaksi saham Barito Renewables tembus Rp 683,17 miliar.
Saham Barito Renewables - emiten Prajogo Pangestu - benar-benar diakumulasi saat itu. Broker Macquarie Sekuritas Indonesia mencetak net buy saham BREN sampai Rp 509,9 miliar pada 18 Oktober.
Sementara itu, investment analyst Stockbit Theodorus Melvin mengungkap bahwa Blackrock pada Jumat (18/10/2024) mengumumkan Barito Renewables Energy (BREN) mengalami peningkatan bobot dari 0,64% menjadi 1,36% dalam produk ETF Blackrock, iShares Global Clean Energy ETF (ICLN), dan iShares Global Clean Energy UCITS ETF (INRG).
“Peningkatan bobot ini memberikan total net buy sebanyak 70,9 juta saham. Dengan asumsi harga pembelian menggunakan harga penutupan pada Jumat (18/10/2024) di level Rp 7.175/saham, maka total nilai transaksi sebesar Rp 509 miliar,” jelas Theodorus dalam ulasannya Senin (21/10/2024) siang.
Berpotensi Volatil
Di sisi lain, lanjutnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengalami penurunan bobot dari 0,16% menjadi 0%, dengan total net sell sebanyak 103,5 juta saham. Dengan asumsi harga penjualan menggunakan harga penutupan pada Jumat (18/10/2024) di level Rp 1.145/saham, maka total transaksi mencapai Rp 118 miliar.
“Perubahan bobot ICLN dan INRG mengacu pada S&P Global Clean Energy Index,” ungkap Theodorus.
Dalam waktu dekat, ia menambahkan, terdapat rebalancing MSCI pada November 2024 dan FTSE pada Desember 2024.
“Harga saham Barito Renewables (BREN) berpotensi volatil menjelang rebalancing seiring ekspektasi sebagian pelaku pasar bahwa perseroan akan masuk ke dalam salah satu atau kedua indeks tersebut,” pungkasnya.
Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Thresa Sandra Desfika
22 Okt 2024 | 12:10 WIB
0 comments:
Posting Komentar