JAKARTA, investor.id – Emiten terafiliasi Sandiaga Uno, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) mencetak laba bersih sebesar Rp 464,65 miliar selama sembilan bulan 2024. Pencapaian tersebut membalikkan kinerja perseroan yang sebelumnya rugi triliunan.
Berdasarkan laporan keuangannya, PALM yang berada di bawah kendali PT Provident Capital Indonesia, berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 464,5 miliar. Sementara pada periode sama tahun lalu, PALM membukukan kerugian sebelum pajak sebesar Rp 1,95 triliun.
Pembalikan kinerja ini terutama didorong oleh perolehan keuntungan signifikan dari investasi saham dan efek ekuitas lainnya, yang mencapai Rp 655,11 miliar. Capaian tersebut berbanding terbalik dengan tahun lalu, yang rugi sebesar Rp 1,85 triliun dari sektor yang sama.
PALM menikmati keuntungan luar biasa dari selisih kurs, yang mencapai Rp 49,91 miliar naik lebih dari 28.889% ketimbang periode sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 172 ribu. Penguatan nilai tukar tersebut menambah amunisi bagi PALM dalam memperkuat arus keuangan.
Namun, perusahaan juga harus menanggung beban pajak penghasilan sebesar Rp 324,42 miliar pada Kuartal III-2024. Meski demikian, laba bersih yang berhasil dicatatkan tetap berada di angka Rp 464,83 miliar, membalikkan rugi bersih sebesar Rp 1,95 triliun yang dialami pada kuartal sama di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan positif ini juga tercermin dalam laporan neraca PALM. Total ekuitas perusahaan per 30 September 2024 mencapai Rp 6,54 triliun, melonjak 165,85% dibandingkan awal tahun. Sementara itu, jumlah liabilitas berhasil ditekan hingga 46,46% menjadi Rp3,4 triliun, sebagian besar berkat pelunasan utang usaha kepada pihak berelasi sebesar Rp3,61 triliun.
Namun, di sisi lain, kas dan setara kas perusahaan tercatat mengalami penurunan sebesar 11,02% menjadi Rp 66,87 miliar per akhir September 2024, dari posisi Rp 75,15 miliar pada akhir Desember 2023. Meski demikian, total aset perusahaan masih bertumbuh sebesar 12,83% menjadi Rp 9,94 triliun.
Genjot Investasi
Didukung limit penawaran umum berkelanjutan II (PUB) obligasi yang mencapai Rp 4,17 triliun hingga kuartal IV-2025, emiten bersandi saham PALM ini akan menggenjot investasi di tiga sektor utama.
Presiden Direktur Provident Investasi Bersama Tri Boewono, menyatakan perseroan ingin meningkatkan performa bisnis dan memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham, sehingga perlu melakukan aksi korporasi.
"Kami masih memiliki banyak ruang untuk melakukan aksi korporasi yang didukung performa bisnis dan struktur permodalan yang kuat," jelas dia baru-baru ini.
Saat ini, PALM fokus mengkaji emiten-emiten yang masuk ke pipeline investasi. Proses seleksi dilakukan secara seksama melalui Komite Investasi. "Kami mempertimbangkan kinerja, prospek perusahaan, peluang, dan potensi pasar ke depannya. Kami optimistis perusahaan portofolio PALM memiliki prospek cerah," imbuh Tri.
Direktur Investasi dan Portofolio PALM, Ellen Kartika, menambahkan hingga Kuartal I-2024, PALM sudah merilis Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap II dengan jumlah pokok sebesar Rp 675,09 miliar. Sementara pada 2023, perseroan menerbitkan tiga kali Obligasi dengan total pokok sebesar Rp 1,657 triliun.
Selain Obligasi, PALM juga menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas (PUT) melalui mekanisme rights issue pada 4 April 2024, dengan menerbitkan 8,65 miliar saham baru seharga Rp 418 per lembar, sehingga total dana yang diperoleh mencapai Rp 3,61 triliun. Dana tersebut digunakan PALM untuk berinvestasi di PT Alam Permai (AP) dan modal kerja operasional PALM.
Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : M. Ghafur Fadillah
22 Okt 2024 | 09:47 WIB
0 comments:
Posting Komentar