Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) masih membukukan kerugian bersih sebesar Rp226,7 miliar sepanjang semester I 2024. Angka ini membengkak 942,3% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang juga rugi Rp21,75 miliar.
Padahal, berdasarkan laporan keuangan, Kimia Farma (KAEF) membukukan kenaikan penjualan neto sebesar 5,40% menjadi Rp5,21 triliun. Pada semester I 2023, KAEF meraup penjualan neto sebesar Rp4,94 triliun.
Secara terperinci, penjualan tersebut dikontribusikan oleh segmen produk obat generik yang memyumbang Rp743,5 miliar, naik dari sebelumnya yang sebesar Rp586,9 miliar.
Kemudian, segmen obat ethical, lisensi, dan narkotika juga tercatat naik menjadi Rp464,2 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp370,5 miliar. Segmen obat over the counter (OTC) dan kosmetik menyumbang Rp168,3 miliar.
Lalu, segmen bahan baku dan alat kesehatan lain-lain masing-masing menyumbang Rp107,6 miliar dan Rp33,64 miliar.
Naiknya penjualan tersebut turut membuat beban pokok penjualan membengkak menjadi Rp3,63 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp3,11 triliun. Alhasil, laba bruto tersisa sebesar Rp1,57 triliun.
Setelah diakumulasi oleh pos beban dan penghasilan lainnya, rugi tahun berjalan KAEF yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menjadi Rp226,7 miliar, membengkak lebih dari 9 kali lipat secara tahunan.
Sementara itu, total aset hingga akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp17,06 triliun, turun tipis dari posisi akhir Desember 2023 yang sebesar Rp17,58 triliun. Jumlah liabilitas dan ekuitas masing-masing tercatat sebesar Rp11,13 triliun dan Rp5,93 triliun.
Berita ini dikutip dari : Bloombergtechnoz





0 comments:
Posting Komentar