JAKARTA, investor.id - Jumlah pemegang saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)/PGN bertambah banyak.
Berdasarkan data yang disampaikan perseroan dalam keterbukaan informasi, jumlah pemegang sahamnya menjadi 87.169 pihak per 31 Agustus 2024. Bertambah cukup besar 5.560 pihak dari data per akhir Juli 2024 yang saat itu masih 81.609 pemegang saham. Artinya bertambah penggemarnya.
PT Pertamina sebagai pengendali masih menguasai 56,964 saham PGN (PGAS). Sedangkan masyarakat nonwarkat menggenggam 43,025% saham PGAS.
Sebagaimana diketahui, saham PGN (PGAS) masuk dalam portofolio investor kawakan Lo Kheng Hong.
Berdasarkan data per 30 April 2024, Lo Kheng Hong mengoleksi 149.978.100 (0,62%) saham PGAS dan membuatnya ada di nomor 8 pemegang saham terbesar emiten tersebut.
Saham PGAS juga masuk dalam indeks LQ45.
Saham Perusahaan Gas Negara dengan kode PGAS turun 1,93% ke Rp 1.525 pada perdagangan 4 September 2024 kemarin. Sepanjang pekan lalu, saham PGN selalu memerah. Tapi dalam periode year to date (ytd) alias tahun berjalan, saham PGN masih melambung 33,77%.
Rasio price to book value (PBV) PGAS 0,85 kali (masih undervalue) dengan price earning ratio (PER) 6,04 (annualised).
Saham PGN tengah melemah setelah perseroan merilis laporan keuangan per 30 Juni 2024 yang ditelaah secara terbatas.
Saham PGAS anjlok usai perseroan merilis laporan keuangan per 30 Juni 2024 yang ditelaah secara terbatas.
PGN membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 186,60 juta sepanjang semester I-2024. Angka laba bersih itu meningkat 28,40% dari US$ 145,32 juta pada periode yang sama tahun 2023.
Namun untuk kuartal II-2024, PGN (PGAS) meraup laba bersih US$ 65,46 juta. Menyusut dari capaian kuartal I-2024 yang mencapai US$ 121,13 juta.
Pendapatan
Untuk semester I-2024, PGN (PGAS) meraih pendapatan US$ 1,83 miliar. Naik dari US$ 1,78 miliar pada enam bulan pertama tahun 2023.
Adapun beban pokok pendapatan di semester pertama tahun ini sejumlah US$ 1,43 miliar. Meningkat dari US$ 1,41 miliar pada paruh pertama tahun lalu.
Laba bruto sebesar US$ 407,22 juta di Januari-Juni 2024. Masih menguat dibandingkan US$ 368,11 juta pada semester I-2023.
Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Thresa Sandra Desfika
5 Sep 2024 | 08:26 WIB





0 comments:
Posting Komentar