Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Selasa, 25 Februari 2025

Danantara Diprediksi Bikin Alokasi Dividen BUMN Makin Besar

IDXChannel - Danantara Indonesia resmi diluncurkan pemerintah pada 24 Februari 2025. Kehadiran Sovereign Wealth Fund (SWF) tersebut diyakini berdampak positif pada pemegang saham BUMN-BUMN yang dikelola Danantara, terutama terkait alokasi dividen.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Erindra Krisnawan meyakini kehadiran Danantara bakal menguntungkan para investor karena BUMN yang dikelola holding investasi Danantara akan semakin efisien dalam alokasi modal dan disiplin keuangan.

"Termasuk potensi dividen yang lebih besar," katanya dalam riset dikutip Selasa (25/2/2025).

Dia memperkirakan imbal hasil dividen BMRI, BBNI, dan TLKM akan semakin besar masing-masing menjadi 9,6 persen, 11,2 persen, dan 7,1 persen seiring kemungkinan rasio pembayaran dividend (payout ratio) dinaikkan menjadi 80 persen dari laba bersih.

Presiden Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah akan mengalokasikan dana USD20 miliar untuk Danantara. Dana tersebut berasal dari efisiensi APBN dan dividen BUMN.

Pada 2024, dividen dari tujuh BUMN yang berada di bawah Danantara mencapai USD5,2 miliar atau 95 persen dari total dividen BUMN yang sebelumnya diterima negara. 

Dia juga mengapresiasi aturan bahwa kerugian investasi oleh Danantara tidak dikategorikan sebagai kerugian negara.

"Ini membuat Danantara dan BUMN bisa beroperasi lebih fleksibel, melakukan ekspansi pada pendanaan non APBN, dan membangun aliansi strategis pada proyek-proyek besar," kata Erindra.

Selain itu, kata dia, aset-aset BUMN yang selama ini belum dikelola maksimal diprediksi meningkat karena dikelola Danantara. Sebagai pengelola dana, Danantara dapat mengambil keputusan cepat untuk melakukan injeksi modal, restrukturisasi, atau hapus aset.

"Aset Danantara yang mencapai USD900 miliar sedianya bisa diinvestasikan untuk instrumen jangka panjang, terutama pada industri-industri strategis seperti hilirisasi yang berpotensi memperkuat daya saing Indonesia," katanya.

Namun, kehadiran SWF raksasa ini bukan tanpa risiko. Menurut Erindra, terdapat kekhawatiran soal struktur manajemen Danantara, termasuk pemilihan pejabat di dalamnya.

"Kendati demikian, kami percaya kehadiran Badan Pengawas bisa membantu memastikan struktur tata kelola bisa lebih jelas dan transparan," ujarnya.

(Rahmat Fiansyah) 




Berita ini dikutip dari : IDX Channel
Market news, Rahmat Fiansyah 25/02/2025 15:00 WIB

0 comments:

Posting Komentar