Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Rabu, 19 Februari 2025

Bank Besar Bakal Tebar Dividen Jumbo, Prospeknya Masih Cerah

JAKARTA, investor.id - Saham perbankan terutama bank besar (big bank) masih menjadi saham primadona bagi banyak investor. Koreksi yang sempat terjadi pada saham-saham perbankan besar bisa menjadi peluang bagi investor untuk menyeroknya di harga murah.

Selain membeli saham perbankan secara langsung, investor juga bisa memiliki saham perbankan melalui  reksa dana saham.. Salah satu reksa dana yang menawarkan portofolio saham-saham emiten perbankan berkualitas adalah  reksa dana STAR Infobank 15 Kelas Utama.

STAR Infobank15 Kelas Utama merupakan reksa dana dengan komposisi 80% hingga 100% yang berasal dari kumpulan efek yang terdaftar pada Indeks INFOBANK15. Indeks INFOBANK15 terdiri dari 15 saham sub sektor perbankan yang terdapat di sektor keuangan seperti BBRI, BMRI, BBNI, BBCA, BBTN, dan BRIS.

Ke-15 saham yang mengisi portofolio reksa dana tersebut memiliki aspek fundamental baik dan likuiditas perdagangan yang tinggi. Dengan aspek fundamental yang baik, reksa dana tersebut cocok untuk investasi jangka panjang.

Bank Besar Bagikan Dividen

Sinyal pembagian dividen jumbo tahun ini sudah diperlihatkan sejumlah bank besar. Ambil contoh, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk alias BBRI yang telah mengisyaratkan untuk menebar dividen dengan rasio pembagian dividen atau dividend payment ratio (DPR) sebesar 80% sampai dengan 85% dari tahun buku 2024.

Dengan asumsi rasio pembayaran dividen sebesar 85%, bank pelat merah tersebut berpotensi mengucurkan dividen hingga Rp 51,12 triliun. Sebagai gambaran, laba BBRI sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 60,64 triliun.

Tak kalah royal, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga berencana menebar dividen jumbo. Emiten bersandi saham BBNI tersebut memperkirakan rasio pembagian dividen tahun buku 2024 berada pada rentang 55%- 60%. Proyeksi tersebut lebih tinggi jika dibanding realisasi rasio pembagian dividen pada tahun buku 2023 yang hanya sebesar 50%

Prospek Cerah

Dilihat secara fundamental, saham-saham perbankan masih memiliki prospek menjanjikan. Salah satu pendorong kinerja perbankan adalah potensi pertumbuhan kredit. Tim Investment PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur) menilai, penurunan suku bunga Bank Indonesia atau BI rate yang baru saja terjadi dapat mendorong pertumbuhan kredit perbankan.

"Dengan penurunan BI rate, bank cenderung menyesuaikan suku bunga kredit yang ditawarkan kepada nasabah. Akibatnya, pinjaman akan menjadi lebih murah dan terjangkau sehingga mendorong masyarakat untuk mengambil kredit konsumtif maupun kredit untuk usaha," tulis Tim Investment Makmur dalam keterangan resminya, Rabu (19/2/2025).

Faktor lain, demikian dikatakan Tim Investment Makmur, yang membuat saham-saham bank besar menarik adalah kinerja mereka yang masih solid, di mana empat bank besar (big bank) berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih pada tahun lalu. Solidnya kinerja perbankan mencerminkan bank memegang peranan vital di masyarakat.

Tidak berhenti, sentimen positif juga datang dari kabar rencana aksi pembelian kembali alias buyback saham yang akan dilakukan sejumlah bank besar seperti BBRI, BMRI, dan BBNI. Aksi korporasi tersebut bertujuan untuk mengurangi tekanan jual di pasar dan mengindikasikan kepada investor bahwa perusahaan memandang harga sahamnya saat ini tidak mencerminkan fundamental.

Secara keseluruhan, meski terdapat tantangan seperti aksi jual oleh investor asing dan ketidakpastian ekonomi global, fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan yang positif membuat saham perbankan besar di Indonesia tetap menarik dicermati investor.

Di samping reksa dana saham, investor juga bisa memilih reksa dana pilihan lainnya di  Makmur. Makmur merupakan platform aplikasi reksa dana yang memiliki izin resmi sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga, dana investasi nasabah tetap tersimpan aman di bank kustodian.

Saat ini, lebih dari 500.000 investor ritel telah menggunakan Makmur. Sebab, Makmur menyediakan sejumlah  promo yang bisa digunakan untuk memaksimalkan kinerja portofolio guna mewujudkan tujuan investasi masing-masing nasabah.

Editor: Muawwan Daelami (muawwandaelami@gmail.com)





Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Muawwan Daelami
19 Feb 2025 | 13:52 WIB

0 comments:

Posting Komentar