JAKARTA, investor.id - Saham emiten Agung Sedayu dan Salim Group, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau PIK2 melonjak 9,38% ke Rp 17.500 per akhir sesi I perdagangan 2 Januari 2025.
Saham emiten properti ini diserbu di sesi I dengan 11,37 saham diperdagangkan, frekuensi 10.274 kali, dan nilai transaksi Rp 191,24 miliar.
Saham PIK2 (PANI) laris jelang anak usahanya, yakni PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) menggelar initial public offering (IPO).
Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan pada 2 Januari 2025, masa penawaran umum saham Bangun Kosambi Sukses mulai besok 3 Januari sampai dengan 9 Januari 2025.
Dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 13 Januari 2025. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah Trimegah Sekuritas.
Dana IPO
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya digunakan oleh Bangun Kosambi Sukses (CBDK) untuk melakukan penyertaan kepada afiliasi perseroan, yaitu PT Industri Pameran Nusantara (PT IPN), dalam bentuk ekuitas, sebanyak 15.277.278 (99,93%) saham.
Dana yang diperoleh IPN akan digunakan IPN sebagai tambahan dana untuk membiayai proyek pembangunan gedung untuk tujuan meetings, incentives, conferences, exhibitions (MICE).
Kegiatan usaha Bangun Kosambi Sukses (CBDK) saat ini fokus kepada pengembangan real estate di kawasan Tangerang bersama dengan dan melalui entitas anak.
Berdasarkan catatan Samuel Sekuritas Indonesia (SSI), CBDK merupakan kontributor terbesar pendapatan induknya, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau PIK2. CBDK menyumbangkan 90% pendapatan dan 50,7% aset PANI tahun 2023.
Perseroan mengelola sejumlah proyek pengembangan di PIK, Jakarta Utara, residensial (Permata Hijau, Manhattan, dan Millenial Houses), serta area komersial, seperti Bizpark PIK 2, Soho Manhattan, The Bund, Millenial Shop Office, Soho Wallstreet, Asia Afrika Shop Office, Petak 9 Shop Office, Little Siam Shophouse, dan Menara Syariah.
CBDK memproyeksikan pendapatan 2024 sebesar Rp 2 triliun, tumbuh 2%, dengan net profit margin (NPM) 47%, sehingga laba bersihnya Rp 936 miliar, naik 62%.
Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk menggarap proyeksi gedung MICE di atas lahan seluas 40 hektare (ha) milik anak usaha, PT Industri Pameran Nusantara (IPN). Luasnya akan dua kali lipat dari ICE BSD, Tangerang, Banten, yang mencapai 22 ha. Saat ini, ICE BSD masih menyandang gedung MICE terbesar di Indonesia.
Saham IPO CBDK ditawarkan Rp 3.000-4.600 (saat penawaran awal), setara diskon NAV berkisar 72-79% dari total Rp 14.408 per saham. Padahal, rata-rata diskon NAV sektor properti hanya 50%.
“Merujuk angka itu, saham IPO CBDK memiliki potensi kenaikan 157% ke level Rp 7.700. Subscribe IPO CBDK,” tulis SSI, dikutip Jumat (20/12/2024).
Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Thresa Sandra Desfika
2 Jan 2025 | 13:05 WIB





0 comments:
Posting Komentar