JAKARTA, investor.id - Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) sudah memerah pada perdagangan 3 dan 4 September 2024 masing-masing -0,28% dan -1,11%.
Dan di sesi I perdagangan 5 September, saham emiten batu bara ini kembali juga memerah. Jelang jeda siang, sekitar pukul 11.40 WIB, saham ADRO ada di Rp 3.520 atau minus 1,40%.
Namun demikian, saham Adaro memang sudah terbang tinggi. Dalam satu bulan terakhir saham ini naik lebih dari 13% dan dalam periode year to date (ytd) masih melesat lebih dari 40%. Saham ini juga sempat menyentuh level tertingginya dalam satu tahun terakhir pada 2 September 2024 di Rp 3.650.
Saham Adaro sedikit mengalami koreksi usai perseroan merilis laporan keuangan per 30 Juni 2024 yang dipublikasikan pada 27 Agustus 2024.
Adaro mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 778,77 juta (sekitar Rp 12,76 triliun) sepanjang semester I-2024. Angka laba bersih itu turun 10,8% dari US$ 873,83 juta pada periode yang sama tahun 2023.
Namun untuk kuartal II-2024, emiten batu bara ini membukukan laba bersih US$ 404,42 juta. Lebih besar dari raihan kuartal I-2024 yang sebesar US$ 374,34 juta.
Investment Analyst Stockbit Hendriko Gani merincikan bahwa Adaro Energy Indonesia (ADRO) mencatat laba bersih sebesar US$ 404 juta (+8% qoq, -27% yoy) pada 2Q24. Hasil ini membuat laba bersih selama 1H24 mencapai US$ 779 juta (-10,9% yoy), melampaui ekspektasi karena setara 61,6%/63,4% dari estimasi Stockbit/konsensus.
“Kinerja positif ini ditopang oleh margin laba kotor dan laba kotor yang melampaui ekspektasi kami, sementara pendapatan sejalan dengan ekspektasi (51,4% dari estimasi kami),” ungkap Hendriko dalam ulasannya, Rabu (28/8/2024).
Sementara itu, dengan berbagai pertimbangan, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan peringkat overweight untuk sektor batu bara, karena prospek harga batu bara tetap utuh.
Namun, mengingat risiko jangka pendek akibat meningkatnya pasokan Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas mengalihkan preferensi atau prioritas di sektor batu bara ke United Tractors (UNTR). Sebab prioritas sebelumnya, yaitu Adaro Energy Indonesia (ADRO), telah mengungguli sektor ini karena harga saham ADRO naik 12% selama sebulan terakhir.
Dengan demikian, urutan pilihannya berubah menjadi UNTR, ADRO, ITMG, PTBA.
Rekomendasi untuk saham-saham batu bara tersebut adalah buy. Target harga saham UNTR sebesar Rp 29.200, ADRO Rp 3.770, ITMG Rp 31.300, dan PTBA Rp 3.100.
Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Thresa Sandra Desfika
5 Sep 2024 | 11:51 WIB





0 comments:
Posting Komentar