JAKARTA, investor.id - PT Samindo Resources Tbk (MYOH), emiten jasa pertambangan batu bara, mencatat pendapatan sebesar US$ 84,37 juta sepanjang semester I 2024, atau naik 40,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 60,24 juta.
Corporate Secretary Samindo Resources Ahmad Zaki menyatakan bahwa perseroan juga mencatat peningkatan yang solid untuk laba bersih, dari US$ 0,64 juta di kuartal I 2024 menjadi US$ 5,59 juta pada kuartal II 2024, meskipun perseroan dihadapkan pada rugi selisih kurs sebesar US$ 3,19 juta.
"Pertumbuhan laba ini mencerminkan efisiensi operasional yang semakin baik dan strategi manajemen yang efektif dalam meningkatkan profitabilitas," ujar Ahmad Zaki di Jakarta, Selasa (03/09/2024).
Zaki memaparkan bahwa perusahaan melakukan beberapa upaya efisiensi terutama untuk pemeliharaan alat berat yang merupakan faktor vital bagi perusahaan jasa pertambangan.
Menurut dia, Samindo Resources kini melakukan pemeliharaan mandiri (independent maintenance) untuk alat-alat beratnya ketimbang diserahkan kepada pihak ketiga.
"Dengan mengoperasikan bengkel pemeliharaan kendaraan berat secara mandiri memungkinkan perusahaan mampu menjaga ketersediaan suku cadang hingga di atas 85 persen serta melakukan pengadaan barang atau vendor secara lebih murah," katanya.
Efisiensi juga dilakukan Samindo dengan memperpendek jarak lokasi pembuangan batuan penutup dari 6 kilometer menjadi 4 kilometer.
"Kami percaya bahwa peningkatan kinerja pemindah batuan penutup (overburden removal) yang berkelanjutan akan menjadi motor utama pertumbuhan keuangan di semester mendatang," tambah Zaki.
Perseroan juga memastikan ketersediaan likuiditas yang cukup untuk mendukung pertumbuhan. Hingga 30 Juni 2024, tercatat total aset perseroan mencapai US$ 219,82 juta dengan kas dan setara kas sebesar US$ 61,91 juta.
Di sisi lain, liabilitas jangka pendek turun signifikan yaitu dari US$ 48,09 juta pada akhir 2023, menjadi US$ 37,78 juta per akhir Juni 2024. Perseroan juga tetap berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham, tercermin dari distribusi dividen sebesar US$ 3 juta sepanjang periode ini.
Selain itu, penguatan kurs rupiah diprediksi memberikan kontribusi positif terhadap perbaikan laba bersih dan stabilitas keuangan perseroan.
"Kami optimistis bahwa kinerja yang solid dan penguatan kurs rupiah akan mendukung pencapaian target-target perseroan ke depan," kata Ahmad Zaki.
Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Euis Rita Hartati3 Sep 2024 | 22:33 WIB
0 comments:
Posting Komentar