TOKYO, investor.id – Indeks Nikkei 225 Jepang anjlok 4%, memimpin kerugian di pasar saham Asia Pasifik pada Rabu (4/9/2024). Sebelumnya, saham teknologi Amerika Serikat (AS) melihat aksi jual, sementara data ekonomi AS yang lemah memicu kekhawatiran resesi.
Nikkei 225 Jepang turun 4,01%, pimpin kerugian di Asia, sementara Topix yang berbasis luas turun 2,74%.
Saham terkait semikonduktor seperti Renesas Electronics anjlok 10%, menjadikannya saham loser terbesar pada indeks tersebut. Tokyo Electron turun 7,3%, sementara Advantest anjlok lebih dari 9%.
Softbank Group, yang memiliki perancang chip Arm, anjlok lebih dari 5,7%. Arm merancang chip untuk Nvidia.
Indeks Kospi Korea Selatan anjlok 2,61% pada pembukaannya, begitu pula Kosdaq yang berkapitalisasi kecil yang mengalami kerugian 2,94%.
Saham perusahaan besar Samsung Electronics dan SK Hynix yang adalah pemasok Nvidia masing-masing turun 2,76% dan 6,95%.
S&P/ ASX 200 Australia turun 1,46%.
Indeks berjangka Hang Seng (HSI) Hong Kong berada pada level 17.487, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di posisi 17.651,49.
Di AS, saham produsen chip Nvidia turun lebih dari 9% dalam perdagangan reguler, menyeret perusahaan lain bersamanya seperti Intel, AMD, dan Marvell.
VanEck Semiconductor ETF (SMH), indeks yang melacak saham semikonduktor, turun 7,5%, hari terburuknya sejak Maret 2020.
Secara terpisah, indeks manufaktur ISM untuk Agustus 2024 mencapai 47,2% untuk bulan tersebut, naik 0,4 poin persentase dari Juli 2024, tetapi di bawah 47,9% yang diharapkan dari Dow Jones. Pengukur tersebut mengukur persentase perusahaan yang melaporkan ekspansi, jadi apa pun di bawah 50% merupakan kontraksi.
Ketiga indeks utama mencatat hari terburuk mereka sejak aksi jual global 5 Agustus 2024. Dow Jones Industrial Average turun 1,51% dan S&P 500 turun 2,12%. Nasdaq Composite mengalami kerugian terbesar, jatuh 3,26%.
4 Sep 2024 | 08:00 WIB
0 comments:
Posting Komentar