Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Kamis, 29 Agustus 2024

Jasa Marga (JSMR) Buka Peluang Kerek Rasio Dividen 2024

 

Ilustrasi kantor Jasa Marga. (Dok. Jasa Marga)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten BUMN pengelola jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membuka peluang untuk mengerek rasio pembayaran dividen dari hasil kinerja Tahun Buku 2024, dibandingkan dengan Tahun Buku 2023.

Pada 2023, JSMR resmi menyepakati pembagian dividen sebesar Rp274,8 miliar, atau mencerminkan rasio dividen sebesar 4% dari torehan laba bersih perseroan yang sebesar Rp6,79 triliun, dengan nilai dividen per saham Rp37,86.

"Kami berupaya mengembalikan rasio dividen payout [sesuai dengan] Tahun Buku 2022 sebagai bentuk komitmen untuk memberikan nilai tambah," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Pramitha Wulanjani dalam paparan publik, dikutip Kamis (29/8/2024).

Rasio dividen 2023 tersebut terbilang memang turun cukup signifikan dibandingkan dengan rasio dividen dari hasil Tahun Buku 2022. Pada periode itu, perseroan menetapkan rasio dividen sebesar 20% dari total laba bersih, atau sebanyak Rp549,3 miliar, dengan nilai dividen per saham Rp75,69.

Pramitha mengatakan keputusan tersebut mempertimbangkan gejolak ketidakpastian ekonomi global hingga kenaikan suku bunga Bank Indonesia.

Sepanjang 2023 padahal JSMR membukukan kenaikan laba bersih hingga 147% menjadi Rp6,79 triliun, dibandingkan dengan 2022 yang sebesar Rp2,74 triliun.

"Manajemen memandang perlu tetap memberikan dividen, tetapi dengan nilai yang lebih moderat untuk memitigasi adanya hal negatif," ujar dia.

Hingga semester I-2024, perseroan sendiri telah mengantongi  laba bersih sebesar Rp2,34 triliun, naik 104,32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp1,14 triliun.

Selain itu, total pendapatan juga tumbuh 46,49% menjadi Rp13,07 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp8,92 triliun, yang didorong oleh pendapatan tol dan jasa konstruksi.

Pendapatan JSMR melalui jasa tol naik 36,61% menjadi Rp8,37 triliun dari sebelumnya Rp6,13 triliun pada semester I-2023. Kemudian, pendapatan jasa konstruksi juga melesat 103,94% secara tahunan menjadi Rp3,96 triliun dari sebelumnya Rp1,94 triliun.

Sementara itu, total aset hingga akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp133,5 triliun, mengalami kenaikan dari posisi akhir Desember 2023 yang sebesar Rp129,3 triliun. Jumlah liabilitas dan ekuitas masing-masing tercatat sebesar Rp91,92 triliun dan Rp41,66 triliun.

Sultan Ibnu Affan
29 August 2024 10:50

Dikutip dari Bloombergtechnoz

0 comments:

Posting Komentar