JAKARTA, investor.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka terus tergilas pada Kamis pagi (9/1/2025). Hal itu karena tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.07 WIB di pasar spot exchange, rupiah melemah 34,5 poin ke level Rp 16.245 per dolar AS. Pada perdagangan Rabu (8/1/2025), mata uang rupiah sempat ditutup turun 68 poin berada di level Rp 16.210 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dollar terpantau turun tipis 0,08 poin (0,07%) menjadi 109,01. Sedangkan imbal hasil surat berharga negara (SBN) tenor 10 tahun naik 0,07% di level 7,19 pada Rabu (8/1/2025).
Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, mata uang rupiah hari ini diprediksi fluktuatif. “Namun, ditutup melemah direntang Rp 16.200 – 16.270,” ungkapnya, Rabu (8/1/2025).
Ibrahim menjelaskan, dolar AS menguat setelah data lowongan kerja yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan kekuatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja. Pembacaan tersebut muncul beberapa hari sebelum data utama nonfarm payrolls untuk Desember.
“Data tersebut akan memberikan isyarat yang lebih pasti di pasar tenaga kerja minggu ini,” tambahnya.
Inflasi AS
Tidak hanya itu, lanjut Ibrahim, data indeks manajer pembelian yang kuat untuk Desember juga memicu kekhawatiran atas inflasi yang kuat.
Inflasi yang kuat dan kekuatan di pasar tenaga kerja diperkirakan akan memberi The Fed lebih sedikit dorongan untuk memangkas suku bunga, dengan bank telah memperingatkan hal itu selama pertemuannya di bulan Desember.
“Komentar hawkish dari pejabat The Fed menegaskan kembali gagasan ini di awal minggu,” tambahnya.
Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Indah Handayani
9 Jan 2025 | 09:22 WIB





0 comments:
Posting Komentar