IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak terbatas dengan rentang perdagangan 7.147-7.230 pada Rabu (22/1/2025).
Proyeksi tersebut lantaran IHSG sudah menguat secara beruntun selama empat hari bursa. Untuk pertama kalinya, indeks saham ditutup di atas level 7.200 sejak Desember 2024 lalu meski investor asing mencatatkan net outflows.
“Tren penguatan IHSG selama empat hari didorong oleh dua faktor, baik dari dalam negeri maupun dari global,” tulis Mirae Asset Sekuritas dalam risetnya, Rabu (22/1/2025).
Dari dalam negeri, penguatan IHSG didorong oleh pemangkasan suku bunga BI yang di luar ekspektasi. Hal ini masih berpengaruh positif terhadap kenaikan harga beberapa saham unggulan di sektor perbankan seperti BMRI dan BBRI. Harga saham kedua bank besar tersebut menguat masing-masing 11,6 persen dan 11,8 persen sejak BI rate turun.
Dari sentimen global, meredanya kekhawatiran akan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok menyusul sinyal kenaikan tarif perdagangan yang baru terhadap barang-barang impor dari China.
Indeks Dollar (DXY), kemarin turun cukup signifikan ke level 108,0 yang merupakan posisi terendah selama hampir sebulan terakhir, disertai dengan imbal hasil US Treasury (UST) tenor 10 tahun yang juga turun dalam beberapa hari terakhir ke level 4,57 persen.
“Kami memandang bahwa apabila DXY dan imbal hasil UST mengalami penurunan secara konsisten, maka terbuka peluang BI untuk menurunkan kembali suku bunga untuk melonggarkan likuiditas di sistem perbankan dan hal ini akan berdampak positif terhadap saham-saham perbankan,” lanjut riset tersebut.
Mirae Asset merekomendasikan sejumlah saham hari ini yaitu PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA).
(DESI ANGRIANI)
Berita ini dikutip dari : IDX Channel
Market news, Cahya Puteri Abdi Rabbi 22/01/2025 10:49 WIB
0 comments:
Posting Komentar