Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Senin, 30 Desember 2024

Proyeksi Harga Emas Jelang Libur Tahun Baru 2025

IDXChannel - Harga emas dunia diperkirakan tetap bergerak dalam rentang sempit sepanjang pekan lalu, di tengah volume perdagangan yang menurun menjelang Tahun Baru 2025.

Pasalnya, penutupan pasar pada Rabu (1/1/2025) mendatang membuat perhatian banyak analis lebih terarah pada perayaan pergantian tahun daripada dinamika pasar keuangan.

Melansir dari Kitco, Sabtu (28/12/2024), sejumlah analis memproyeksikan, harga emas akan terus berada dalam tarik-menarik antara kenaikan imbal hasil obligasi dan permintaan aset aman yang didorong ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.

Sepanjang pekan lalu, harga emas tertahan di level USD2.650 per troy ons, meskipun imbal hasil obligasi Treasury AS tenor 10 tahun melonjak hingga 4,64 persen, tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.

Hingga akhir pekan, harga emas masih terkunci dalam kisaran sempit, meski imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) atau US Treasury tetap tinggi di atas 4,6 persen.

Kontrak berjangka (futures) emas terakhir diperdagangkan di USD2.618,30 per troy ons, turun 0,57 persen dalam sehari dan 0,18 persen sepanjang pekan lalu.

“Ketahanan emas pekan ini didukung oleh meningkatnya ketegangan geopolitik. Investor mencermati konflik di Eropa Timur dan Timur Tengah,” ujar analis pasar dari FX Empire, James Hyerczyk, dalam catatannya, Jumat (27/12).

Dia menyoroti serangan Israel terhadap target Houthi di Yaman dan serangan drone Rusia di Ukraina, yang memperkuat daya tarik emas sebagai aset aman.

Di sisi lain, pernyataan kontroversial presiden terpilih AS Donald Trump di media sosial, terkait minat untuk mencaplok Kanada, Terusan Panama, dan Greenland, turut memperburuk ketidakpastian geopolitik.

Hyerczyk menambahkan, level support utama yang perlu diamati pekan ini adalah USD2.607 per troy ons, dengan target kenaikan di atas USD2.665,65 untuk mengembalikan momentum bullish emas.

“Namun, dalam situasi saat ini, peluang besar mengarah ke penurunan harga, terutama dengan imbal hasil dan penguatan dolar AS sebagai faktor dominan,” katanya.

Pekan ini juga diwarnai data ekonomi yang relatif ringan, termasuk laporan penjualan rumah tertunda dan data manufaktur. Investor akan tetap memantau pasar tenaga kerja AS, khususnya data klaim pengangguran mingguan.

Data terbaru menunjukkan klaim pengangguran berkelanjutan mencapai level tertinggi dalam satu tahun terakhir, mengindikasikan kesulitan pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk mendapatkan pekerjaan baru.

Kepala Ekonom LPL Financial, Jeffrey Roach, menilai peningkatan klaim pengangguran berkelanjutan sebagai sinyal perlambatan pasar tenaga kerja.

Agenda ekonomi pekan ini dimulai dengan laporan penjualan rumah tertunda AS pada Senin. Klaim pengangguran mingguan akan dirilis pada Kamis, diikuti oleh data PMI manufaktur ISM yang dijadwalkan pada Jumat. (Aldo Fernando)



Berita ini dikutip dari : IDX Channel
Market news, TIM RISET IDX CHANNEL 30/12/2024 07:15 WIB

0 comments:

Posting Komentar