Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Selasa, 03 Desember 2024

Mitratel (MTEL) Tempel Ketat Emiten Menara Grup Djarum (TOWR)

JAKARTA, investor.id – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel terus menempel ketat PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dari sisi kepemilikan aset fiber optik. Terlihat, dari aksi terbaru MTEL yang segera mengumumkan akuisisi fiber optik milik PT Ultra Mandiri Telekomunikasi, anak usaha PT PP Tbk (PTPP).

Direktur Investasi sekaligus Sekretaris Perusahaan MTEL Hendra Purnama menyampaikan, perseroan akan mengumumkan transaksi tersebut melalui keterbukaan informasi. “Keterbukaan informasinya akan kami sampaikan hari ini,” ucap Hendra kepada Investor Daily, Selasa (3/12/2024).

Hendra enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait transaksi tersebut lantaran khawatir dianggap menyalahi ketentuan otoritas bursa efek Indonesia (BEI). “Jadi, sebaiknya menunggu keterbukaan informasi,” ujar dia.

Merujuk pada laporan konsolidasian PTPP per 30 September 2024, Ultra Mandiri Telekomunikasi memiliki nilai aset sejumlah Rp 352 miliar dengan memberikan kontribusi pendapatan kepada PTPP sebesar Rp 73,97 miliar, naik dari sebelumnya sebesar Rp 63,60 miliar.

Aksi anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memperkuat aset fiber optik ini praktis menambah daftar panjang fiber optik perseroan. MTEL tercatat memiliki gelaran optik sepanjang 36.257 km, sekaligus menempatkannya sebagai pemain menara dengan fiber optik terpanjang kedua, setelah emiten menara Grup Djarum, TOWR, dengan total panjang 220.975 km.

Sementara fiber optik milik emiten menara lainnya seperti PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) masih relatif terbatas. CENT misalnya, berdasarkan materi paparan publik, perseroan mempunyai fiber optik sepanjang 1.403 km, sedangkan TBIG menolak untuk mengumumkan datanya.

Sekretaris Perusahaan TBIG Helmy Yusman Santoso mengaku, belum bisa membuka terkait panjang data fiber optik TBIG. Terlebih, perseroan saat ini masih fokus untuk mencetak pertumbuhan secara organik. “Kami fokus organic growth saja,” jawab Helmy singkat kepada Investor Daily, Selasa (3/12/2024).

Capex Rp 5,6 Triliun

Akuisisi MTEL terhadap aset nonmenara milik Grup PTPP bisa dibilang menjadi penawar pada pengujung 2024, setelah sebelumnya Mitratel batal mengambilalih emiten menara Grup Sinar Mas, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk alias IBST.

Penguatan aset fiber optik yang dilakukan MTEL juga inline dengan panduan kinerja perseroan pada tahun buku 2024 yang membidik pembangunan jaringan fiber optik sepanjang 10.000 km dan penambahan tenant sebanyak 4.000. Sebagai pengingat, tahun ini MTEL mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 5,6 triliun dengan target pertumbuhan pendapatan high single digit.

Di sisi lain, kebijakan PTPP melepas aset infrastruktur telekomunikasinya merupakan tindak lanjut dari strategi PTPP dalam memperbaiki kondisi keuangannya terutama dalam menekan jumlah aset dan liabilitas sekaligus mendekonsolidasi ekuitas.

Selain aset fiber optik di Ultra Mandiri Tekekomunikasi, anggota BUMN Karya tersebut juga terus melanjutkan divestasi terhadap aset-aset lain seperti Tol Depok Antasari (Desari), kemudian aset di PT Indonesia Ferry Property, PT PP Properti Suramadu, dan PT Odira Energi Karang Agung.





Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Muawwan Daelami
3 Des 2024 | 16:11 WIB

0 comments:

Posting Komentar