Bloomberg Technoz, Jakarta - Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Alto dan air galon Total, PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO), menutup sementara salah satu pabrik yang dioperasikan oleh anak usaha, PT Tirtamas Lestari.
Penutupan telah dilakukan sejak 3 September 2024, karena alasan kondisi keuangan.
"Kami melakukan penutupan sementara pabrik tersebut dengan maksud dan tujuan untuk mempertahankan cashflow agar operasional perusahaan tetap berjalan," ujar Corporate Secretary ALTO Januar Pitono dalam keterbukaan informasi, Senin (21/10/2024).
ALTO memang tengah mengalami kesulitan keuangan. Pada kuartal II-2024, pendapatannya anjlok 70,38% secara tahunan menjadi Rp44,37 miliar.
Sementara, kerugiannya membengkak 71,44% secara tahunan menjadi Rp10,72 miliar.
Arus kas dari aktivitas operasi (cashflow) ALTO bahkan minus Rp5,17 miliar dari sebelumnya surplus Rp5,93 miliar.
Januar menjelaskan, ALTO telah memiliki dua alternatif untuk mempertahankan operasional perusahaan.
Pertama, dengan menggaet investor atau partner baru untuk menjalankan pabrik-pabrik milik perusahaan yang saat ini tutup.
Kedua, menjual atau mengalihkan salah satu pabrik yang dimiliki baik di induk maupun anak usaha untuk memenuhi semua kewajiban serta tambahan modal kerja baru.
ALTO juga sempat tersandung masalah hukum meski diklaim tidak mempengaruhi operasional perusahaan.
Dua pemegang sahamnya (shareholder), Bhakti Salim dan Agung Salim ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus investasi bodong Fikasa Group pada 2022. Keduanya masing-masing memiliki 2,14% dan 0,10% saham ALTO.
Keduanya bersama sejumlah tersangka lain divonis 14 tahun karena terbukti bersalah menghimpun dana dari masyarakat untuk dimasukkan ke produk promissory note. Dari fakta persidangan terungkap, para tersangka tidak mengantongi izin dari OJK dan BI untuk melakukan aktivitas ini.
Berita ini dikutip dari : Bloombergtechnoz.com
Sultan Ibnu Affan
21 October 2024 11:00
0 comments:
Posting Komentar