Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Selasa, 01 Oktober 2024

Saham Antam (ANTM) Terus Menggeliat


JAKARTA, investor.id - Saham PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) loncat 1,01% ke Rp 1.495 per akhir sesi I perdagangan 1 Oktober 2024 ini.

Saham Antam laris dengan frekuensi 9.891 kali, sebanyak 73,92 juta saham ANTM ditransaksikan, dan nilai transaksi tembus Rp 110.61 miliar.

Saham Antam tengah menggeliat. Per 20 September 2024 lalu harganya masih Rp 1.370, dan per sesi I 1 Oktober sudah naik sekitar 9% ke Rp 1.495.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam (ANTM) Arianto Sabtonugroho sebelumnya mengungkap proyeksi terkait komoditas emas. Hal tersebut disampaikannya dalam menjawab pertanyaan pada Public Expose Live 2024 Antam pada Selasa (27/8/2024).

“Untuk emas, menurut kami dan juga selaras dengan pandangan beberapa analis di pasar, komoditas emas akan masih akan terus terpengaruh dari kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Amerika atau The Fed dan faktor-faktor lain seperti konflik geopolitik yang akan terus mendorong emas sebagai alternatif instrumen investasi yang dianggap cukup aman bagi para investor dunia,” jelasnya.

Karena itu, lanjut dia, Aneka Tambang atau Antam (ANTM) percaya pergerakan market balance akan mengarah pada penguatan permintaan emas. “Dan kami optimis untuk dapat mencapai peningkatan penjualan di tahun ini maupun tahun depan,” papar Bos Antam (ANTM) Arianto.

Bauksit

Sementara itu, Aneka Tambang atau Antam (ANTM) menyatakan semakin memperkuat langkahnya dalam hilirisasi mineral dengan dimulainya fase injeksi bauksit perdana di proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah.

Fase ini menandai tahap commissioning proyek tersebut yang merupakan hasil kerja sama antara ANTM dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), bagian dari holding BUMN Industri Pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID).

Peresmian injeksi bauksit perdana ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (24/9/2024).

Direktur Utama ANTM Nico Kanter menegaskan, SGAR Mempawah akan menjadi pilar utama dalam rantai pasokan industri aluminium nasional.

“SGAR Mempawah memainkan peran sentral dalam menciptakan ekosistem industri aluminium yang terintegrasi dari hulu ke hilir, serta memenuhi kebutuhan industri lainnya yang memerlukan alumina berkualitas tinggi,” ujar Nico dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (28/9/2024).

Aneka Tambang atau Antam (ANTM) akan memasok bijih bauksit dari tambang di Kalimantan Barat sebagai bahan baku utama untuk produksi alumina di SGAR Mempawah.

Untuk mencapai target produksi 1 juta ton alumina, SGAR membutuhkan sekitar 3,3 juta wet metric ton (wmt) washed bauxite.

Dengan keberadaan SGAR, posisi Antam (ANTM) dalam rantai pasokan bauksit nasional semakin kuat dan sejalan dengan upaya mendukung hilirisasi industri mineral di Indonesia.

“Sebagai pengelola sumber daya mineral, kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan potensi bauksit guna meningkatkan daya saing industri nasional. Kami yakin, dengan beroperasinya SGAR Mempawah, posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri bauksit global akan semakin kuat,” tambah Nico.

Proyek SGAR Mempawah dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) dengan kepemilikan saham sebesar 60% oleh Inalum dan 40% oleh Antam. Proyek ini diproyeksikan akan memulai fase operasi komersial pada semester pertama tahun 2025.

Dengan hadirnya SGAR Mempawah, Antam tidak hanya memperkuat rantai pasokan dalam negeri, tetapi juga menunjukkan keseriusan dalam mendukung agenda hilirisasi pemerintah guna meningkatkan nilai tambah produk mineral Indonesia.



Berita ini dikutip dari : Investor Daily
Penulis : Thresa Sandra Desfika
1 Okt 2024 | 12:15 WIB

0 comments:

Posting Komentar