IDXChannel – Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan Kamis (24/10/2024), di tengah pelemahan di bursa saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street semalam.
Mengutip data pasar, hingga pukul 09.38 WIB, Indeks Nikkei 225 naik 0,13 persen pada Kamis, pulih dari posisi terendah tiga pekan karena yen melemah ke level terendah dalam hampir tiga bulan.
Namun, sentimen pasar masih dibayangi kehati-hatian menjelang pemilihan umum (pemilu) Jepang akhir pekan ini dan sejumlah laporan keuangan perusahaan.
Sementara itu, data menunjukkan aktivitas sektor swasta di Jepang mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam empat beruntun pada Oktober, dengan sektor manufaktur dan jasa sama-sama melemah.
Indeks Straits Times Singapura juga menguat, yakni 0,55 persen, sedangkan ASX 200 Australia terapresiasi 0,33 persen.
Berbeda, indeks KOSPI Korea Selatan (Korsel) tergerus 0,28 persen.
Di Korsel, ekonomi berhasil terhindar dari resesi teknis seiring PDB kuartal III-2024 tumbuh 0,1 persen secara kuartalan, setelah mengalami kontraksi 0,2 persen pada kuartal II-2024.
Namun, angka tersebut meleset dari perkiraan Reuters yang memproyeksikan pertumbuhan 0,5 persen. Secara tahunan, ekonomi Korea Selatan tumbuh 1,5 persen, lebih lambat dari perkiraan ekonom sebesar 2 persen.
Selain KOSPI, indeks Hang Seng Hong Kong minus 0,63 persen dan Shanghai Composite turun 0,45 persen.
Wall Street Terkoreksi
Indeks saham acuan AS atawa Wall Street ditutup melemah pada Rabu, karena para inbestor mencerna laporan keuangan perusahaan dan data ekonomi terbaru.
Nasdaq Composite turun 1,6 persen menjadi 18.276,7, sementara Dow Jones Industrial Average melemah 1 persen ke 42.515.
Selanjutnya, Indeks S&P 500 kehilangan 0,9 persen menjadi 5.797,4.
Imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik 3,8 basis poin menjadi 4,24 persen, sementara tingkat dua tahun menguat 4,3 basis poin ke 4,08 persen.
Aktivitas ekonomi di hampir seluruh distrik Federal Reserve (The Fed) tidak banyak berubah sejak awal September, meskipun prospek jangka panjang mencerminkan sedikit optimisme yang lebih baik, menurut laporan terbaru Beige Book.
Aktivitas manufaktur menurun di sebagian besar distrik, berdasarkan informasi yang dikumpulkan hingga 11 Oktober.
Penjualan rumah yang sudah ada di AS secara tak terduga turun pada September, meskipun ada tanda-tanda yang biasanya terkait dengan peningkatan penjualan, menurut data yang dirilis oleh National Association of Realtors.
"Ada lebih banyak pilihan inventaris untuk konsumen, suku bunga hipotek yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu, serta penambahan lapangan kerja yang berkelanjutan," kata Kepala Ekonom NAR Lawrence Yun, dikutip MT Newswires, Rabu (23/10).
Volume aplikasi hipotek (KPR) di AS menurun ke titik terendah sejak Juli karena aktivitas pembelian dan refinancing melemah, kata Mortgage Bankers Association. (Aldo Fernando)
Berita ini dikutip dari : IDX Channel
Market news, TIM RISET IDX CHANNEL 24/10/2024 09:50 WIB
0 comments:
Posting Komentar