![]() |
Foto: Dok: BSI |
Mengutip laporan keuangan di media massa, pencapaian tersebut tidak terlepas dari pendapatan penyaluran dana sebesar Rp12,64 triliun, yang juga naik double digit 11,7% yoy dari setahun sebelumnya Rp11,31 triliun. Seiring dengan kenaikan tersebut, bagi hasil untuk pemilik dana investasi juga melambung 39% yoy menjadi Rp3,86 triliun.
Lantas, pendapatan setelah distribusi bagi hasil BSI tercatat sebesar Rp8,78 triliun, naik 2,83% yoy dari Rp8,54 triliun pada semester I-2023.
BSI juga mencatatkan pendapatan komisi/provisi/fee dan administrasi sebesar Rp961,15 miliar, tumbuh 20,14% yoy. Pendapatan lainnya tercatat naik 21,76% menjadi Rp614,74 miliar per semester I-2024.
Pada fungsi intermediasi, penyaluran pembiayaan BSI tercatat sebesar Rp256,78 triliun, tumbuh 16,04% yoy pada periode Juni 2024. Kualitas pembiayaan pun terjaga per paruh pertama tahun ini, dengan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross sebesar 1,99%, turun dari setahun sebelumnya 2,31% dan NPL net sebesar 0,56%, dari setahun sebelumnya 0,62%.
Pada penghimpunan dana, anak usaha BUMN ini berhasil mencatatkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar 296,69 triliun, tumbuh 17,5% yoy.
Dengan begitu, rasio pembiayaan terhadap simpanan atau financing to deposit ratio (FDR) BSI sebesar 86,68% per enam bulan pertama tahun ini, menyusut tipis dari setahun sebelumnya 87,80%.
Aset BSI pun tercatat melonjak 16,04% yoy menjadi Rp360,95 triliun pada semester I-2024.
Dikutip dari cnbcindonesia.com
0 comments:
Posting Komentar