Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Selasa, 27 Agustus 2024

IMF Akui Ekonomi RI Tangguh Dihantam Guncangan Global

 

Foto: Logo International Monetary Fund (IMF). IMF via AP

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter International (IMF) baru saja menyelesaikan Financial Sector Assessment Program (FSAP) terhadap Indonesia. Hasilnya, IMF mengakui perekonomian dan sektor keuangan RI tangguh dan resilien.

"Secara umum hasil asesmen menunjukkan perekonomian dan sektor keuangan Indonesia berada dalam kondisi yang sehat dengan pertumbuhan yang kuat, stabil, dan cukup resilien dalam menghadapi gejolak eksternal," kata Asisten Gubernur Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangan tertulis BI, Senin, (26/8/2024)

Erwin mengatakan asesmen ini merupakan kali ketiga, setelah pelaksanaan sebelumnya dilakukan pada 2010 dan 2017. Area asesmen mencakup aspek stabilitas sistem keuangan dengan fokus pada kerentanan, kerangka pengaturan dan pengawasan sektor keuangan, manajemen krisis dan jaring pengaman sistem keuangan, serta aspek pengembangan sektor keuangan.

Erwin mengatakan asesor menilai positif penerbitan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) sebagai faktor penting dalam meningkatkan resiliensi. Aturan tersebut, juga dinilai memperkuat jaring pengaman sistem keuangan dan kerangka penanganan krisis, serta mendorong pengembangan sektor keuangan Indonesia.

Selain itu, Erwin mengatakan asesor juga mengakui komitmen disiplin fiskal RI, kinerja makroekonomi yang baik, serta kerangka pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan, pasar modal, dan asuransi.

Asesor, kata dia, juga menekankan perlunya terus meningkatkan penguatan kerangka pengaturan dan pengawasan dengan pendekatan berimbang dalam bidang keuangan digital dan fintech, serta keuangan berkelanjutan. Selain itu, Indonesia perlu juga terus memonitor dan memitigasi risiko yang berasal dari berbagai sumber, baik ketidakpastian global, domestik maupun perubahan iklim.

"Capaian Indonesia ini merupakan hasil sinergi dan kontribusi Kementerian Keuangan, BI, OJK, LPS, dan otoritas terkait, serta pelaku usaha di sektor jasa keuangan," kata dia.

Dikutip dari website IMF, FSAP menyediakan analisis yang komprehensif dan mendalam tentang ketahanan sektor keuangan suatu negara. Sebagai bagian penting dari pengawasan keuangan IMF, program ini mencakup 'stress test' terhadap lembaga keuangan, evaluasi kualitas pengawasan dan regulasi sektor tersebut, dan penilaian kerangka manajemen krisis. Hingga saat ini, lebih dari tiga perempat negara anggota IMF telah menjalani penilaian FSAP.

Dikutip dari cnbcindonesia.com

0 comments:

Posting Komentar